(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 160 Jakarta
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Smester : VIII/I ( satu )
Materi Pokok : Iman kepada Nabi dan Rasul
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
- KOMPOTENSI INTI
KI.1 | Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya |
KI.2 | Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.. |
KI.3 | Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. |
KI.4 | Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat,) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang)sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. |
- KOMPETENSI DASAR
1.3 | Meyakini Nabi Muhammad SAW sebagai nabi akhir zaman |
2.7 | Menghargai perilaku semangat menumbuh kembangkan ilmu pengetahuan sebagai implementasi dari pemahaman |
3.5 | Memahami makna beriman kepada Rasul Allah Swt |
4.5 | Menyajikan dalil naqli tentang beriman kepada Rasul Allah Swt |
- INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
- TUJUAN PEMBELAJARAN :
Mendeskripsikan iman kepada Nabi dan Rasul
- MATERI PEMBELAJARAN:
- METODE PEMBELAJARAN:
- Pendekatan : Sceintifik
- Model : Discovery Learning
- MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN :
- Media : Gambar-gambar
- Alat/Bahan : Komputer/laptop, LCD,Power Point, Internet
- Sumber Belajar :
- Al Qur’an dan terjemahnya Depag RI
- Buku Teks PAI kelas VIII
- Buku-buku Penunjang PAI kelas VIII
- CD/Video Pembelajaran Interaktif
- LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN | DESKRIPSI KEGIATAN | ALOKASI WAKTU |
Pendahuluan | a. Persiapan psikis dan fisik dalam membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama
b. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran. c. Menyampaikan secara singkat garis besar materi yang akan disajikan selama pembelajaran d. Memberi motivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran |
5 MENIT |
Inti | Mengamati
· Membaca dan mencermati teks bacaan tentang materi iman kepada nabi dan rasul. · Mengamati gambar atau tayangan yang terkait dengan iman kepada nabi dan rasul. · Menyimak dan membaca penjelasan mengenai iman kepada nabi dan rasul. · Mencermati dalil naqli tentang nabi dan rasul sebagai utusan Allah SWT. Menanya · Mengajukan pertanyaan tentang hal-hal tentang iman kepada nabi dan rasul. · Menunjuk salah seorang siswa secara acak untuk mengajukan pertanyaan tentang sejarah nabi dan rasul. · Mengajukan pertanyaan fungsi nabi dan rasul diutus ke muka bumi. Eksperimen/explore · Menggali informasi dan data tentang nabi dan rasul melalui berbagai sumber. · Mengumpulkan dan mengelompokkan para nabi yang diberi kitab suci. · Mengumpulkan dan mengelompokkan para nabi dan rasul yang diberi suhuf. · Mengumpulkan dan mengelompokkan nabi dan rasul yang mendapat gelar ulul azmi. Asosiasi · Menganalisis hubungan ajaran antara satu nabi dengan nabi yang lainnya. · Merumuskan hubungan antara keimanan terhadap nabi dan rasul dengan sikap dan perilaku para umatnya. · Menyimpulkan ajaran yang dibawa oleh para nabi dan rasul. Komunikasi · Memaparkan hasil temuan tentang hubungan ajaran antara satu nabi dengan nabi lainnya. · Menunjukkan hasil analisis tentang hubungan antara keimanan terhadap nabi dan rasul terhadap sikap dan perilaku seseorang dalam kehidupan. |
50 Menit
|
Penutup
|
a. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan
dan analisis tentang materi ajar dalam pembelajaran yang dilakukan
peserta didik bersama guru
b. Melaksanakan test secara lisan c. Menugaskan peserta didik untuk mengerjakan pekerjaan rumah d. Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing. |
5 menit
|
- PENILAIAN:
- Sikap Toleransi
- Teknik Penilaian : Observasi
- Bentuk Instrumen : Lembar observasi
- Sikap Santun
- Teknik Penilaian : Observasi
- Bentuk Instrumen : Lembar observasi
- Pengetahuan
- Teknik Penilaian
- Tes : lisan
- Non Tes : Penugasan kelompok
- Bentuk Instrumen
- Soal tes lisan
- Proyek
- Keterampilan
- Teknik : Observasi
- Bentuk Instrumen : Check list
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran PAI
MAISARAH Dra. KASMAWATI
NIP. 19580213 198012 1 001 NIP. 19660212 200604 2 001
LAMPIRAN
Rublik Penilaian Sikap Toleransi
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..
No | Aspek Pengamatan | Skor | |||
1 | 2 | 3 | 4 | ||
1 | Menghormati pendapat teman | ||||
2 | Menghormati teman yang berbeda suku, agama, ras, budaya, dan gender | ||||
3 | Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapatnya | ||||
4 | Menerima kekurangan orang lain | ||||
5 | Memaafkan kesalahan orang lain | ||||
Jumlah Skor |
Rublik Penilaian Sikap Santun
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..
No | Aspek Pengamatan | Skor | |||
1 | 2 | 3 | 4 | ||
1 | Menghormati guru atau guru /orang yang lebih tua | ||||
2 | Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain | ||||
3 | Menggunakan bahasa santun saat menyampaikan pendapat | ||||
4 | Menggunakan bahasa santun saat mengkritik pendapat teman | ||||
5 | Bersikap 3S (salam, senyum, sapa) saat bertemu orang lain | ||||
Jumlah Skor |
Rubrik Penilaian Diskusi
- Tema :
- Kelompok : ……………..
- Kelas /Smt : VIII/1
Berilah tanda check ( V ) pada kolom yang sesuai dengan penilaian Anda!
No. Urut | Kategori | Skor | |||
Baik sekali | Baik | Sedang | Kurang | ||
A. | KUALITAS | ||||
1. | Persiapan baik | ||||
2. | Organisasi jelas | ||||
3. | Memberikan informasi yang didukung oleh fakta / buku | ||||
4. | Informasi disampaikan dengan jelas | ||||
5. | Argumentasi | ||||
6. | Pernyataan (statement) bersifat persuasif | ||||
B. | ETIKA | ||||
1. | Menghormati argumentasi teman dan tidak emosional | ||||
2. | Saling mendengarkan dan merespon | ||||
3. | Tidak menghina (menyela pembicaraan) | ||||
4. | Tidak mendominasi pembicaraan | ||||
5. | Secara aktif ikut terlibat | ||||
C. | LAIN-LAIN | ||||
1. | Cara mengevaluasi atau mengkritik teman | ||||
2. | Membuat kesimpulan sementara berdasarkan bukti yang disampaikan kedua pihak | ||||
Jumlah Keseluruhan |
Keterangan: Skor 4: Baik Sekali, Skor 3: Baik, Skor 2: Cukup, Skor 1: Kurang.
KRITERIA: |
45 ke atas = A (Baik Sekali & Berkualitas) |
30-44 = B (Baik) |
15-29 = C (Cukup) |
< 14 = D (Kurang memenuhi syarat) |
KOMENTAR :…………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………………………………………………………….. |
Rubrik Penilaian Keterampilan (Presentasi)
Tema :
Sub Tema :
Sub sub Tema :
Kelompok : ……………..
Kelas /Smt : VIII/1
Alokasi Waktu : 10 menit
No | Nama Peserta didik | Kemampuan presentasi 1 – 4 | Kemampuan berargumentasi 1 – 4 | Kemampuan Menjawab 1 – 4 | Penguasaan Materi 1 – 4 | Jumlah Nilai |
1. | ||||||
2. | ||||||
3. | ||||||
4. | ||||||
dst |
Keterangan :
Skor rentang antara 1 – 4 dengan rincian :
4 = Amat baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Contoh :
Skor diperoleh 14, skor tertinggi 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :
Peserta didik memperoleh nilai :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,20 – 4,00
Baik : apabila memperoleh skor 2,80 – 3,19
Cukup : apabila memperoleh skor 2.40 – 2,79
Kurang : apabila memperoleh skor kurang 2.40
LAMPIRAN MATERI
IMAN KEPADA PARA NABI DAN RASUL-RASUL
1. Beriman kepada rasul-rasul
Beriman kepada rasul adalah salah satu rukun iman dalam agama
Islam, dimana tidak sah iman seseorang tanpa beriman kepada para rasul
tersebut.
Pengertian beriman kepada rasul-rasul adalah: meyakini secara
pasti bahwa Allah SWT Mempunyai rasul-rasul, mereka sengaja dipilih
Allah untuk menyampaikan risalahNya. Barangsiapa mengikuti mereka maka
mendapat petunjuk dan barangsiapa yang mengingkarinya akan tersesat. Dan
mereka para rasul telah menyampaikan semua yang telah diturunkan Allah
kepada mereka secara jelas. Mereka telah menunaikan semua amanah,
membimbing umat dan berjuang di jalan Allah dengan sebenar-benarnya,
menegakkan hujjah, tidak ada sedikitpun isi risalah yang diganti atau
diubah atau disembunyikan mereka. Kita wajib beriman kepada semua rasul
baik yang disebutkan namanya atau yang tidak disebutkan, dan setiap
rasul yang datang pasti membawa berita tentang kedatangan rasul
setelahnya dan rasul yang dating sesudahnya membenarkan rasul-rasul
sebelumnya. Firman Allah:
“Katakanlah (hai orang-orang mukmin): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami Hanya tunduk patuh kepada-Nya”. (QS. 2 : 136)
Barangsiapa yang mendustakan salah seorang rasul maka berarti dia
mendustakan Allah SWT yang telah membenarkan rasulnya, begitu juga
barangsiapa yang durhaka kepada seorang rasul maka berarti dia telah
durhaka kepada Allah SWT yang telah menyuruh untuk mentaatinya. Allah
berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan[373] antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: “Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)”, serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir), Merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. kami Telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan”. (QS. 4 : 150-151)
2. Hakikat Kenabian
Kenabian merupakan perantara antara Allah dan makhluk dalam
menyampaikan syari’atnya, dan status kenabian merupakan perantara antara
Allah dan makhluk dalam manyampaikan syari’at-Nya, dan status kenabian
marupakan hak prerogratif Allah subhannahuwatanaala dimana Dialah yang
menentukan siapa yangDia kehendaki untuk mendapatkan derajat
kenabian,tidak ada usaha atau pilihan dari seseorang hamba untuk
mendapatkan status tersebut. Allah berfirman:
“Allah memilih utusan-utusan-(Nya) dari malaikat dan dari manusia; Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Al-Haj:75).
Jadi status kenabian sifatnya adalah pemberian bukan sesuatu yang
bisa diusahakan, tidak bisa di peroleh dengan bayak berbuat ketaatan
atau ibadah, tidak pula berdasarkan pilihan atau permohonan dari nabi,
akan kenabian semata-mata adalah pilihan dari Allah subhanahu wata’ala.
Allah bberfirman:
“ Dia Telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang Telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang Telah kami wahyukan kepadamu dan apa yang Telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama[1340] dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). “ (QS.Asy-syuura:13).
3. Hikmah diutusnya para rasul:
Diantara hikmah diutusnya rasul:
- Mengeluarkan manusia dari menyembah sesama manusia kepada menyembah tuhan manusia.
Dan membebaskan manusia dari belenggu penghambaan diri kepada sesamamanusia menuju kemerdekaan penghambaan diri kepada Allah.
Allah berfirman:
“Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS.Al-Anbiya:107).
- Memperkenalkan kepada manusia tentang hakikat dan tujuan Allah
Menciptakan makhluk, yaitu untuk beribadah hanya kepadan-Nya, dan
mengesakan-Nya, yang mana hal itu tidak bisa di ketahui kecuali melalui
para rasul yang dipilih oleh Allah di antara makhluk-Nya, dan Allah
istimewakan mereka dari semua makhluk. Allah berfirman:
“Dan sungguhnya kami Telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut[826] itu”, Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang Telah pasti kesesatan baginya[826]. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).” (QS.An-Nahl:36).
- Untuk menegakkan hujjah atas manusia dengan mengutus para rasul, supaya tidak ada alasan bagi mereka untuk membantah Allah:
Allah berfirman:
“Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal Sesungguhnya mereka Telah dilarang aripadanya, dan Karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. kami Telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih. (QS.An-nisa’:165).
- Menjelaskan kepada manusia tentag beberapa perkara ghaib yang tidak bisa dijangkau oleh akal, seperti nama-nama dan sifat-sifaf Allah, mengenal para malaikat, berita tetang hari kiamat dan lainnya.
- Sebagai suri tauladan yang baik bagi umat manusia, karena Allah telah membekali mereka dengan akhlak yang mulia, serta menjaga mereka dari terjerumus kepada syahwat dan syubhat.
Allah subhanahu wuta’ala berfirman:
“Mereka Itulah orang-orang yang Telah diberi petunjuk oleh Allah, Maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah: “Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al-Quran).” Al-Quran itu tidak lain hanyalah peringatan untuk seluruh ummat.(QS.Al-An’am:90).
Dan dalam ayat lain:
“Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) hari kemudian. dan barang siapa yang berpaling, Maka Sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.(QS.Al-Mumtahanah:6).
- Memperbaiki, membersihkan dan mensucikan jiwa-jiwa manusia, dan memperingatkannya dari hal-hal yang akan merusaknya.
Allah berfirman:
“Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan hikmah (As Sunnah).(QS.Al-Jum’ah:2).
Dan rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Bahwasanya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang
mulia.”(HR.Ahmad dan Hakim).
4. Tugas para rasul
Rasul-rasul yang diutus oleh Allah subhanahu wata’ala mempunyai tugas-tugas
yang sangat mulia, diantaranya:
- Menyampaikan syari’ah (ajaran agama) dan mengajak manusia untuk beribadah
kepada selain-Nya. Allah berfirman:
“ (yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah[1222], mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan.(QS.Al-Ahzab:39).
- Menjelaskan semua permasalahan agama yang di turunkan Allah.
Allah berfirman:
“Keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. dan kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang Telah diturunkan kepada merekadan supaya mereka memikirkan.(QS.An-Nahl:44).
- Membimbing manusia kepada kebaikan dan memperingatkan mereka dari kejahatan, serta membawa kabar gembira tentang adanya pahala dan mengingatkan mereka akan adanya siksa. Allah berfirman:
“ (mereka kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira
dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia
membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. dan adalah Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS. An-Nisa’:165)
- Memperbaiki kondisi umat manusia, dengan memberikan tauladan yang baik, baik dalam perkataan maupun perbuatan.
- Menegakkan syari’at Allah serta mempraktekannya di tengah-tengah ummat manusia.
- Memperbaiki kesaksian atas umat mereka pada hari kiamat bahwa mereka telah menyampaikan semua misi yang mereka embank secara jelas.
Allah berfirman:
“Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila kami
mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan kami
mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai
umatmu).(QS.An-Nisa’:41)
5. Islam agama semua nabi
Islam adalah agama semua nabi dan rasul. Allah berfirman:
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.(QS.Al-Imran:19)
Semua nabi dan rasul mengajak umat manusia untuk beribadah hanya
kepada Allah subhanahu wata’ala dan memberantas semua bentuk ibadah
kepada selain-Nya, sekalipun berbeda syriat dan hokum-hukum mereka, akan
tetapi mereka sepakat pada asas tauhid. Rasulullah shallallahu alai
wasallambersabda:
“semua nabi itu adalah saudara sebapak, berlainan ibu (asal agama
mereka satu yaitu tauhid, sekalipun berbeda rincian syariatnya).”(HR.
Bukhari).
6. Para rasul adalah manusia biasa yang tida mengatahui hal-hal yang ghaib
Mengatahui hal-hal gaib merupakan sifat ketuhanan, bukan sifat para
nabi, karena mereka adalah sebagaimana halnya manusia yang lain. Mereka
makan, minum,beristri,tidur,sakit dan lelah.
Allah berfirman:
“Dan kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar.(QS.Al-Furqan:20).
Dalam ayat lain Allah berfirman:
“Dan Sesungguhnya kami Telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu).” (QS.Ar-Ra’d:38).
Dan mereka juga mengalami apa yang di alami manusia lain,seperti
merasa sedih, gembira bekerja keras, semangat dan lainnya,hanya saja
Allah subhanahu wataala telah memilih mereka menyampaikan agama-Nya.
Mereka tidak mengatahui halhal gaib kecuali apa yang telah diberitahukan
Allah kepada mereka.
Allah berfirman:
“ (Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib, Maka dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. “Kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya, Maka Sesungguhnya dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.(QS.Al-Jin:26-27).
7. Para rasul adalah ma’sum (terpelihara dari perbuatan dosa).
Guna mengembangkan misi yang amat besar yaitu menyampaikan risalah
agama kepada ummat, maka Allah benar-benarmemilih diantara
hamba-hamba-Nya yang paling istimewa yang mempunyai akhlak dan
kepribadian yang sempurna, selain itu Allah memelihara mmereka dari
perbuatan dosa besar serta menjauhkan mereka dari sifat-sifat tidak
baik, para ulama sepakat bahwa semua rasul itu ma’sum (tidak pernah
salah) dalam menyampaikan risalah agam Allah.
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia,Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.(QS.Al-Maidah:67).
Dan Allah berfirman:
“Supaya dia mengetahui, bahwa Sesungguhnya rasul-rasul itu Telah
menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya
meliputi apa yang ada pada mereka, dan dia menghitung segala sesuatu
satu persatu.(QS. Al-Jin:28).
Apabila ada di antara rasul yang melakukan dosa kecil yang tida
berhubungan dengan risalah yang disampaikan, maka Allah subhanahu
wataala langsung menegurnya dan merekapun segera bertaubat dan kembali
kepada-Nya, sehingga dosa-dosa kecil tersebut seolah-olah tidak ada
terjadi, dengan demikian mereka menepati derajat yang lebih tinggi dari
sebelumnya.
Demikianlah Allah subhanahu wata’ala mengkhususkan nabi-nabi-Nya
dengan karunia mereka akhlak, sifat-sifat mulia serta mensucikan mereka
dari segalah hal yang bisa menodai kehormatan dan kedudukan mereka
sebagai nabi.
8. Jumlah nabi dan rasul
Disebutkan dalam sebuah hadist bahwa rasul-rasul Allah berjumlah
sekitar 300 sampai 319. Hal itu dikatakan oleh rasulullah shallahu
alaihi wasallam ketika beliau ditanya tentang beberapa jumlah rasul.
Beliau mengatakan:”Tiga ratus lima belas banyaknya.”(HR.Hakim).
Adapun jumlah nabi lebih banyak dari itu. Di antara mereka ada yang
di kisahkan Allah kepada kita dalam Al-Quran, dan diantara mereka ada
yang tidak dikisahkan. Allah telah menyebutkan nama-nama 25 nabi dan
rasul dalam AlQur’an
Alla berfirman:
“Dan (Kami Telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh Telah kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak kami kisahkan tentang mereka kepadamu.“
(QS.An-Nisa:164).
Dan Allah berfirman:
“Dan Itulah hujjah kami yang kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. kami tinggikan siapa yang kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
“Dan kami Telah menganugerahkan Ishak dan Yaqub kepadanya. kepada keduanya masing-masing Telah kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) Telah kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. “Dan Zakaria, Yahya, Isa dan Ilyas. semuanya termasuk orang-orang yang shaleh.
86. Dan Ismail, Alyasa’, Yunus dan Luth. masing-masing kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya),
“Dan kami lebihkan (pula) derajat sebahagian dari bapak-bapak mereka, keturunan dan Saudara-saudara mereka. dan kami Telah memilih mereka (untuk menjadi nabi-nabi dan rasul-rasul) dan kami menunjuki mereka ke jalan yang lurus.”(QS.Al-An’am:83-87).
Demikian pula Allah subhanahu wata’ala telah melebihi derajat
sebagian nabinabi di atas sebagian yang lain, sebagaimana dalam
firman-Nya:
“Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. dan Sesungguhnya Telah kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain).”(QS.Al-Isra’:55).
Sebagaimana Allah subhanahu wata’ala juga melebihkan sebagian rasul-rasul atas sebagian yang lain, dalam firman-Nya:
“Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian
(dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah
berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya[158]beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus[159].
Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan
orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada
mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka
ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang
kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan.
Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.“(QS.AlBaqarah:253).
Dan yang paling utama diantara mereka adalah rasul-rasu ulu azmi. Mereka adalah Nuh,
Ibrahim, Musa, Isa, dan nabi kita Muhammad shallalahu alaihi wasallam. Allah
berfirman:
“Maka Bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasulrasul Telah bersabar .(QS.Al-Ahqaf:35).
Dan Allah berfirman:
“Dan (Ingatlah) ketika kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh,
Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan kami Telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh.”(QS.Al-Ahzab:7).
Dan Muhammad shallalahu alaihi wasallam adalah raul terbaik dan
penutup para nabi serta imamnya orang-orang yang bertaqwa, pemimpin
seluruh anak cucu Adam dan iman para nabi jika mereka berkumpul, dan
pembicara jika dalam utusan, pemilik maqam terpuji yang diimpikan oleh
orang-orang terdahulu ataupun yang akan datan,g, pemegang panji pujian
dan pemilik telaga di surga, pemberi syafaat manusia di hari kiamat,
pemilik wasilah dan keutamaan, Allah mengutusnya dengan membawa syariat
dien yang paling
utam, dan Dia menjadikan umatnya sebagai umat terbaik dari seluruh
umat manusia, dan Allah menghimpun untuknya dan umatnya segalah
keutamaan dan kebaikan yang belum pernah diberikan untuk umat yang
sebelumnya dan mereka adalah umat palung akhirpencitaanya, akan tetapi
paling awal di bangkitkan.
Rasul shallalahu alaihi wasallam bersabda:
“aku di berikan enam kelebihan atas seluruh para nabi.”(HR.Muslim).
Beliau juga bersabda:
“saya pemimpin anak Adam dihari kiamat dan di tanganku lah panji
pujian, tanpa kesombongan. Tidak seorang nabipun di hari itu mulai dari
Adam dan yang datang sesudahnya, kecuali pasti berada di bawah panjiku
di hari kiamat.”(HR.Ahmad dan Tirmizi).
Dan rasul yang terbaik setelah Rasulallah shallallahu alaihi
wasallam adalah Ibrahimalaihis salam khalil rahman (kekasih yang maha
pemurah). Kedua rasul inilah sebaik-baik rasul ulul azmi, kemudian yang
berikutnya adalah tiga rasul yang lain.
9. Mukjizat para nabi
Allah memperkuat rasul-rasul-Nya dengan tanda-tanda yang agung dan
mukjizatmukjizat yang mengagumkan sebagai hujjah ataupun kebutuhan
(ketika di perlukan).
Seoerti Al-Qur’an al-Karim, terbelahnya bulan, tongkat yang berubah menjadi ular,
penciptaan burung dari tanahdan lain sebagiannya.
Mukjizat yang melebihibatas kewajaran manusia adalah mereupakan bukti kenabian yang
benar, dan keramah adalah merupakan bukti benarnya kesaksian denga kenabian yang
benar.
Allah berfirman:
“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan
membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al
Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan.
Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan
berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu)
dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan
rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha
Kuat lagi Maha Perkasa..”(QS.Al-Hadid:25).
Rasul shallallahu wasallam bersabda:
“tidak ada seorang nabipun kecuali pasti telah diberikan mu’jizat
yang tidak cukup untuk mangimankan manusia. Sesungguh yang di berikan
kepadakuadalah wahyu yang diwahyukan kepadaku, dan aku berharap menjadi
(nabi)yang paling banyak pengikutnya di hari kiamat.”(Muttafaq Alaih).
10. Beriman kepada kenabian Muhammad.
Beriman kepada kenabian Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi
wasallam merupakan salah satu pokok keimanan yang sangat penting, yang
tidak mungkin iman seseorang sah kecuali dengan beriman kepada
kenabiannya.
Allah berfirman:
“Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya Maka Sesungguhnya
kami menyediakan untuk orang-orang yang kafir neraka yang bernyala-nyala.”(QS.AlFath:13)
Rasulullah shallallahu alai wasallam bersabda:
“aku diutus untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa
tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa
aku adalah rasulullah.”(HR.Muslim)
Dan iman kepada Rasulullah shallallahu alaihai wasallam tidak sempurna kecuali jika terpenuhi hal-hal berikut:
# Pertama : Ma’rifah (mengenal) Rasulullah Muhammad shallallahualahi wasllam.
Beliau adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin
Hasym,Hasym dari suku Quraisy dari Arab dan arab keturunan nabi Ismail
bin Ibrahim alaihi salam. Beliau di karunia umur 63 tahun, diantaranya
40 tahun sebelum kenabian dan 23 tahun mengembang risalah sebagai nabi
dan rasul.
# Kedua : membenarkan segalah yang diberitakannya, mentaati
seluruh perintahnya dan menjauhi seluruh larangannya dan beribadah
kepada Allah sesui dengan apa yang disyratkannya.
# Ketiga : menyakini bahwa beliau adalah Rasullah untuk semua
makhluk, baik jin ataupun manusia, maka tidak ada jalan lain bagi
siapapun kecuali harus mengikuti beliau.
Allah berfirman:
“Katakanlah: “Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah
kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi;
tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan
mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang
ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya
(kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk.”.’(QS.Al-A’raf:158).
# Keempat : mengimani risalahnya, dan bahwa beliau adalah nabi terbaikserta penutup para nabi.
Allah berfirman:
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”
(QS.Al-Ahzab:40)
Dan menyakini bahwa beliau khalil Arrahman (kekasih yang maha
pemurah), pemimpin seluruh manusia, pemilik syafa’at agung, yang
diiistimewakan dengan wasilah yang merupakan derajat tertinggi di surga,
pemilik telaga di surga dan umatnya adalah sebaik-baik umat.
Allah ta’ala berfirman;
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman
kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi
mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang fasik.,”(QS.Al-Imran:110).
Dan umatnya adalah penghuni surga terbanyak serta risalahnya sebagai penghapus risalah-risalah sebelumnya.
# Kelima : sesungguhnya Allah telah memperkuat beliau denga
mu’jizat terbesar dan ayat terjelas, yaitu Al-Quran Al-K arim kalamullah
(firman Allah), yang dijaga dari perubahan dan pengertian.
Allah berfirman;
“ Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”.(QS.AlIsra:88).
Dan firmannya yang lain;
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya.”(QS.Al-hijr:9).
# Keenam : Mengimani bahwasanya Rasulullah shallallahu alai
wassallam telah menyampaikan risalah islam, menyampaikan amanah,
menasehati umat, tidak ada suatu kebaikanpun kecuali telah beliau
tunjukkan kepada umatnya dan menganjurkan untuk melaksanakannya, dan
tiada suatu keburukanpun keculai sudah
beliau larang dan memperingati umat daripadanya.
Allah berfirman:
“Sungguh Telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa
olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu,
amat belas kasihan lagi Penyayang terhadap orang-orang mukmin.’(QS.AtTaubah:128).
Rasulallah shallallahu alahi wasllam bersabda:
“tidaklah Allah mengutus seseorang nabi kepada suatu umat, kecuali
wajib baginya untuk menunjukknya umatnya kepada kebaikan yang dia
ketahui dan memperingatkan mereka dari kejelekan yang dia
ketahui.”(HR,Muslim).
# Ketujuh : mencintai beliau shallallhu alaihi wasallam dan
mengedapkan kecintaan kita kepada beliau diatas mencintai diri dan
semua makhluk. Menagungkan, menghormati, memuliakan,menghargai dan
mentaati beliau. Karena semuanyaini adalah merupakan hak beliau yang
telah diwajibkan oleh Allah dalam Al-Quran.
Maka mencintai beliau berarti mencintai Allah dan mentaati belaiu berarti mentaati
Allah. Allah berfirman:
“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS.Ali-Imran:31).
Rasulullah shallallah alai wasallam bersabda:
“Tidak sempurnah iman seseorang diantara kamu hingga ia lebih
mencintai aku daripad anaknya., orangtuanya dan seluruh
keluarga.”(Muttafaq Alaih)
# Kedelapan : memperbayak salat dan salam untuk beliau,
sesungguhnya orang yang bakhil adalah orang yang tidak mengucapakan
salawat apabila disebut nama beliau.
Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
(QS.Al-Ahzab:56).
Rasulallah shallallah alaihi wasallam bersabda:
“barang siapa yang bersalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bersalawat kepadanya sebanyak sepuluh kali.”(HR. Muslim).
Sangat diperintahkan bersalawat kepada beliau pada beberapa tempat,
diantaranya ketika tasyahud dalam shalat, qunut, shalat jenazah,
khutbah jumat, setelah adzan, ketika masuk masijd dan keluar darinya,
ketika berdoa ketika nama beliau disebut dan lainya.
# Kesembilan : Sesugguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
dan seluruh nabi hidup di sisi Tuhan mereka, dengan kehidupan alam
berzakh yang lebih mulia dan lebih tinggi dari pada kehidupan para
syuhada. Tetapi kehidupan mereka itu tidak seperti kehidupan di dunia
ini, kiota tidak ketahui hakikatnya, dan kita tidak meniadakan kata mati
dari mereka.
Rasulullah shallallahu alaihi wasalallam bersabda:
“sengguhnya seorang muslimpin yang mengucapkna salam kepadaku,
kecuali pasti Allah mengembalikan ruhku supaya aku menjawab
salamnya.”(HR.Abu Dawud).
# Kesepuluh : Termasuk bentuk penghormatan kepada beliau: tidak
mengangkat suara dihadapan beliau ketika masih hidup, demikian juga
ketika memberi salam dihadapan kuburnay.
Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara nabi, dan janganlah kamu Berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu sedangkan kamu tidak menyadari”(QS.AlHujurat:2).
Penghormatan kepada beliau setelah wafat seperti penghormatan
kepada beliau di waktu hidup, maka kita wajib menghormati beliau seperti
halnya para generasi sahabat radhiallahu anhum dulu menghormati beliau.
Karena mereka adalah generasi yang paling taat kepada beliau dan paling
jauh dari menyelisihi beliau, dan paling jauh dari berbuat bid’ah dalam
agam Allah.
# Kesebelas : Mencintai para sahabat, keluarga dan istri-istri
beliau dengan menunjukkan kesetian kita kepada mereka, dan tidak
menghina, mencaci serta menuduh mereka denga hal-hal negative. Karena
sensungguhnay Allah telah meridahi mereka dan memilih mereka sebagai
sahat nabi-Nya shallallhu alaihi wasallam serta telah mewajibkan kepada
umat ini untuk membela dan mencintai mereka.
Allah berfrman:
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan
muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah
ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah .”(QS.At-Taubah:100).
Rasullullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Janganlah kamu mencaci shabatku, Karena demi yang jiwaku ada di
tangan-Nya seandainya salah seorang di antara kamu menginfakkan emas
sebesar gunung Uhud maka tidak bisa menyamai (pahala)dan satu mud dari
yang mereka infakkan atau separuhnya.”(HR. Bukhori).
Dan dianjurkan kepada generasi setelah mereka untuk memohonkan
ampunan bagi mereka dan berdoa kepada Allah agar menjauhkan rasa dengki
dalam hati terhadap mereka.
Allah berfirman:
“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka
berdoa: “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan Saudara-saudara kami yang Telah 14
beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam
hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya
Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.”(QS.Al-Hasyr:10).
Kedua belas : Menghindari ghuluw (berlebihan dalam memuji)
beliau, karena justru itu sangat menyakiti beliau. Karena beliau telah
memperingatkan umatnya agar tidak terjerumus pada ghuluw dan melampui
batas dalam memuji, menyangjungnya dan menempatkan beliau melebihi dari
yang telah ditempatkan oleh Allah.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya aku hanyalah hamba, maka katakanlah hamba Allah dan
rasul-Nya, aku tidak suka kalian mengangkatku melebihi derajatku yang
sebenarnya.”janganlah kalian berlebihan dalam memujiku sebagaimana kaum
Nasrani berlebihan dalam memuji putra Maryam.’(HR. Bukhari)
Dan tidak diperbolehkan berdoa kepada beliau, mohon pertolongan
kepadanya, thawaf di kuburnya atau bernadzar dan menyembelih karenanya,
karena ini semua syirik. Dan Allah sangat melarang mengarahkan ibadah
kepada selain-Nya.
Demikian pula sebaliknya, tidak menghormati Nabi shallallahu alaihi
wasallam, dengan merendahkannya, menghina atau mengejeknya adalah
perbuatan murtad (keluar dari isalm) dan kafir kepada Allah.
Allah berfirman:
“65. Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang
mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, “Sesungguhnya kami
hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah: “Apakah
dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?”
66. Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah
beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat),
niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah
orang-orang yang selalu berbuat dosa.”.(QS.AtAtaubah:65-66).
Kecintaan yang benar kepada Rasul-Nya shallallahu alaihi wasallam adalah
kecintaan yang mendorong untuk meladani beliau, mengikut
sunnah-sunnahnya dan meninggalkan apa saja yang bertentangan dengan
jalannya.
Allah berfirman:
“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah
aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS.Ali-Imran:31).
Maka wajib bagi kita untuk tidak berlebihan atau sangat kurang
dalam mengangungkan Rasululluah shallallahu alaihi wasallam . tidak
boleh diberikan kepadanya sifat-sifat ketuhanan, akan tetapi tida juga
dikurangi kedudukannya dan haknya untuk dihormati dan dicintai,bukti
yang paling menonjol adalah mengikuti syariatnya, berjalan diatas
petunjuknya dan meneladaninya.
No comments:
Post a Comment