.mobile .content-outer, .mobile .main-outer , .mobile .post-outer { margin: 0pt auto; }

Sunday, June 10, 2018

RPP K13 BAHASA INDONESIA KELAS 8 KD 4.1 dan 4.2 LENGKAP MATERI AJAR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan         : SMP Negeri 1 Bakongan
Mata Pelajaran              : Bahasa Indonesia
Kelas/Smester              : VIII/I ( satu )
Tema                           : Teks cerita moral/fabel
Alokasi Waktu             : 2 pertemuan (4 x 40 menit)


  1. KOMPOTENSI INTI
KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI.4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

  1. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis
2.2 Memiliki perilaku peduli, cinta tanah air, dan semangat kebangsaan atas karya budaya yang penuh makna
4.1 Menangkap makna teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik secara lisan maupun tulisan
4.2 Menyusun teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi  sesuai dengan karakteristik teks  yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan

  1. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Melalui pendekatan saintifik dan metode diskusi peserta didik dapat:
  1. Mendeskripsikan kata, istilah dalam teks cerita moral/fabel
  2. Mendeskripsikan isi teks cerita moral/fabel
  3. Mendeskripsikan langkah menyusun teks cerita moral/fable

  1. MATERI PEMBELAJARAN
    1. Kata, istilah dalam teks cerita moral/fabel
    2. Isi teks cerita moral/fabel
    3. Langkah menyusun teks cerita moral/fabel
  • Menemukan bahan untuk menulis cerita moral/fabel
dari berbagai sumber (pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, berita di televisi, koran majalah, dll.)
  • Mengembangkan garis besar kerangka/alur cerita moral/fabel
  • Menulis pembuka cerita moral/fabel (orientasi/ perkenalan tokoh dan peristiwahya)
  • Menghidupkan tokoh dengan dialog
  • Mengembangkan latar untuk menghidupkan cerita
  • Menulis penyelesaian

  1. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
    1. Pendekatan : Saintifik
    2. Model    : Cooperatif Learning
    3. Metode       : Diskusi

  1. MEDIA PEMBELAJARAN:
  2. Media             : Cerpen
  3. Alat /Bahan             : Komputer/laptop, LCD,Power Point.
  4. Sumber belajar :
  • Contoh teks cerita moral/fabel dari internet
  • Contoh teks cerita moral/fabel dari buku kumpulan dongeng
  • Contoh teks cerpen dari buku kumpulan cerpen
  • Buku referensi tentang genre teks

  1. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
  KEGIATAN   DESKRIPSI KEGIATAN   ALOKASI WAKTU
Pendahuluan a.       Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran.dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama (menghayati ajaran agama) dilanjutkan dengan absensi. b.      Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran (rasa ingin tahu)
c.       Menyampaikan secara singkat garis besar materi yang akan disajikan selama pembelajaran
d.      Memberi motivasi siswa untuk aktif  dalam proses pembelajaran dengan mengucapkan yel yel ( jika ditanya apa kabar dunia ?, jawabannya “tetep asyik…” dan jika ditanya  “masih semangat?”, jawabannya “ Alhamdulillah… Allahu Akbar !”
10 menit
Inti Pertemuan 1 Mengamati
·         Membaca teks cerita moral/fabel
Menanya
·         Menanya tentang teks moral/fable
Mengeksplorasikan
·         Mendiskusikan kata-kata sulit dan istilah dalam teks cerita moral/fabel yang dibaca
·         Menjawab pertanyaan isi teks cerita moral/fabel (pertanyaan literal, inferensial, integratif, kritis)
Mengasosisasikan
·         Mengidentifikasi teks moral yang pernah dibaca/didengar berdasarkan pemahaman yang telah diperoleh
Mengomunikasikan
·         Menjelaskan isi teks moral yang dibaca dengan lugas
Pertemuan 2
Mengamati
·         Mengidentifikasi sifat-sifat baik dan buruk yang berkaitan dengan moral dalam kehidupan sehari-hari
Menanya
·         Menanya cara menyusun cerita moral dengan memanfaatkan informasi dari lingkungan sekitar
Mengeksplorasikan
1.      Berkelompok
·         Menemukan bahan untuk menulis  cerita moral/fabel
dari berbagai sumber (pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, berita di televisi, koran majalah, dll.)
·         Mengembangkan garis besar kerangka/ alur cerita moral/fabel
·         Menulis pembuka cerita moral/fabel (orientasi/perkenalan tokoh dan peristiwahya)
·         Menghidupkan tokoh dengan dialog
·         Mengembangkan latar untuk menghidupkan cerita
·         Menulis penyelesaian
2.      Individu
·         Menemukan bahan untuk menulis  cerita moral/fabel
dari berbagai sumber (pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, berita di televisi, koran majalah, dll.)
·         Mengembangkan garis besar kerangka/alur cerita moral/fabel
·         Menulis pembuka cerita moral/fabel (orientasi/perkenalan tokoh dan peristiwanya)
·         Menghidupkan tokoh dengan dialog
·         Mengembangkan latar untuk menghidupkan cerita
·         Menulis penyelesaian
100 menit
Penutup a.       Peserta didik dengan guru bersama-sama menyimpulkan materi pembelajaran. b.      Melaksanakan test tulis.
c.       Memberikan tugas di rumah untuk membaca materi yang akan disajikan pada pertemuan berikutnya.
d.      Mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta didik menyanyikan “Dari sabang sampai merauke” dilanjutkan dengan berdo’a sesuai keyakinan masing-masing.
15 menit

  1. PENILAIAN
    1. Sikap spiritual
      1. Teknik : Observasi
      2. Bentuk Instrumen : Lembar observasi
      3. Kisi-kisi:
No. Sikap/nilai Butir Instrumen

Mensyukuri 1
Instrumen: lihat Lampiran …
  1. Sikap sosial
    1. Teknik : Observasi
    2. Bentuk Instrumen : Lembar observasi
    3. Kisi-kisi :
No. Sikap/nilai Butir Instrumen

Santun 1

Peduli 1
Instrumen: lihat Lampiran …
  1. Pengetahuan
  1. Teknik : Tes lisan
  2. Bentuk Instrumen : Quis
  3. Kisi-kisi :
NO Indikator Butir Instrumen
1 1
2 2
   3 3
4 4





  1. Keterampilan
    1. Kisi-kisi :
No. Keterampilan Teknik Bentuk instrumen Butir Instrumen

Mengobservasi Produk Rubrik 1

Diskusi Observasi Lembar observasi 2

Presentasi Observasi Lembar observasi 3


























LAMPIRAN

Sikap Spiritual
NO Nama Sikap Spiritual Sikap Sosial Total Skor
Mensyukuri Santun Peduli
1-4 1-4 1-4
1
2
3
Keterangan:
  1. Sikap Spriritual
  • Indikator sikap spiritual “mensyukuri”:
    • Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran.
    • Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut.
    • Memelihara hubungan baik dengan sesama teman sekelas yang berbeda agama.
  • Rubrik pemberian skor:
    • 4 = jika siswa melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut.
    • 3 = jika siswa melakukan 3 (empat) kegiatan tersebut
    • 2 = jika siswa melakukan 2 (empat) kegiatan tersebut
    • 1 = jika siswa melakukan salah satu  (empat) kegiatan tersebut
  1. Sikap Sosial.
  2. Sikap Santun
1)   Indikator sikap sosial “santun”
  • Tidak berkata-kata kotor dan kasar
  • Tidak menyela pembicaraan.
    • Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain
    • Bersikap 3S (salam, senyum, sapa)
2)   Rubrik pemberian skor
  • 4 = jika siswa melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut.
  • 3 = jika siswa melakukan 3 (empat) kegiatan tersebut
  • 2 = jika siswa melakukan 2 (empat) kegiatan tersebut
  • 1 = jika siswa melakukan salah satu  (empat) kegiatan tersebut
  1. Sikap peduli
1)   Indikator sikap sosial “santun”
  • Mengingatkan teman jika ada kesalahan
  • Selalu menjaga barang-barang milik sekolah
  • Tidak mencorat-coret sembarangan
  • Menjaga lingkungan sekolah tetap bersih dan nyaman
2)   Rubrik pemberian skor
  • 4 = jika siswa melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut.
  • 3 = jika siswa melakukan 3 (empat) kegiatan tersebut
  • 2 = jika siswa melakukan 2 (empat) kegiatan tersebut
  • 1 = jika siswa melakukan salah satu  (empat) kegiatan tersebut


LAMPIRAN MATERI
Bahasa telah digunakan selama ratusan tahun sebagai alat komunikasi antara manusia satu dengan yang lainnya. Seiring dengan berjalannya waktu, kosakata suatu bahasa semakin bertambah juga. Begitu juga Bahasa Indonesia. Pertambahan kosakata ini juga dipengaruhi oleh bahasa asing yang banyak diserap dalam Bahasa Indonesia. Suatu kata dalam Bahasa Indonesia dapat memiliki banyak makna jika diterapkan dalam konteks kalimat yang berbeda. Ada juga kata yang memiliki makna khas dalam bidang tertentu. Kemudian ada pula kata-kata yang jika digabungkan memiliki makna yang kabur. Dalam artikel kali ini kita akan membahas lebih lanjut tentang makna kata, makna istilah dan ungkapan yang memiliki hubungan erat dengan pengertian diatas.

Makna Kata

Kata dalam KBBI diartikan sebagai satuan terkecil dari bahasa yang dapat berdiri sendiri. Kata merupakan perwujudan perasaan dan pikiran yang dituangkan melalui bahasa. Sebagai perwujudan perasaan dan pikiran, maka kata memiliki suatu makna atau pengertian tertentu. Makna dari suatu kata biasanya lebih dari satu. Banyaknya jenis jenis pergeseran makna membuat suatu kata dapat memiliki makna yang berbeda jika konteks kalimatnya berubah.
 

Jenis jenis makna kata dan contohnya
Sampai saat ini belum ada pembagian yang jelas tentang jenis jenis makna kata. Namun banyak ahli yang telah membagi makna kata menjadi beberapa jenis. Salah satunya adalah Abdul Chaer. Abdul Chaer menggolongkan makna kata menjadi 13 jenis, yaitu:
  1. makna leksikal
  2. makna gramatikal
  3. makna kontekstual
  4. makna referensial
  5. makna non-referensial
  6. makna denotatif
  7. makna konotatif
  8. makna konseptual
  9. makna asosiatif
  10. makna kata
  11. makna istilah
  12. makna idiom
  13. makna peribahasa

Makna Istilah

Istilah dalam KBBI diartikan sebagai kata maupun gabungan kata yang menunjukkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat khas dalam bidang tertentu. Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa istilah berbeda dengan kata. Kata dapat memiliki makna yang berbeda jika konteksnya berubah. Sedangkan istilah memiliki makna yang tetap atau khusus dalam bidang tertentu.
Istilah dibedakan menjadi dua jenis yaitu istilah khusus dan istilah umum. Pengertian dan contoh dari kedua jenis istilah ini sebagai berikut :
  • Istilah khusus, adalah kata yang pemakaian dan maknanya terbatas dalam suatu bidang tertentu. Misalnya : apendektomi, kurtosis, bipatride, dan pleistosen.
  • Istilah umum, adalah kata yang menjadi unsur bahasa umum. Misalnya : taqwa, anggaran belanja, penilaian, daya, dan nikah.
Istilah dalam Bahasa Indonesia bersumber dari kosakata bahasa Indonesia, bahasa serumpun dan bahasa asing.
1. Kosakata Bahasa Indonesia
Istilah dapat terbentuk dari kosakata Bahasa Indonesia jika memenuhi syarat-syarat:
  • kata yang paling tepat, misalnya bea – cukai – pajak.
  • kata yang paling singkat, misalnya perlindungan politik – suaka politik.
  • kata yang berkesan baik, misalnya perempuan – wanita.
  • kata umum yang diberi makna baru, misalnya peka – peka cahaya.
2.  Bahasa Serumpun
Istilah dapat terbentuk dari bahasa serumpun/daerah jika memenuhi syarat-syarat:
  • lebih cocok dengan konotasinya, misalnya istilah anjangsana, tuntas, jamban.
  • lebih singkat dibandingkan Bahasa Indonesianya, misalnya istilah mawas diri, luwes, sandang pangan.
3. Bahasa Asing
Bahasa Indonesia banyak menyerap bahasa asing. Bahasa asing ini dapat dipertimbangkan membentuk istilah baru apabila memenuhi syarat:
  • lebih cocok dengan konotasinya, misalnya profesional, kritik, kecaman, amatir
  • lebih singkat dibanding terjemahan aslinya dalam Bahasa Indonesia, misalnya studi, diplomasi, dokumen
  • kemudahan dalam komunikasi antarbahasa, misalnya inflasi, bursa, satelit
Untuk penjelasan yang lebih lengkap tentang istilah, lihat artikel contoh makna istilah yang telah dijelaskan sebelumnya.
 

Ungkapan

Ungkapan atau sering disebut idiom, adalah gabungan kata yang memiliki arti baru yang berbeda dibandingkan kata yang menyusunnya. Ungkapan terbentuk dari dua kata atau lebih. Jika ditulis tanpa konteks kalimat yang menyertainya, maka ada dua kemungkinan makna yaitu makna sebenarnya (makna denotasi) dan makna kiasan. Kedua makna ini telah dijelaskan dalam artikel kalimat denotasi dan konotasi dan contoh kalimat denotasi dan konotasi.
Oleh karena itu untuk memahami makna dari suatu ungkapan, harus ada konteks yang menyertainya. Untuk lebih jelas, perhatikan dua konteks kalimat berikut:
  • Jago merah kesayangan ayah kemarin mati tertabrak mobil.
  • Dalam sekejap, rumah susun itu telah habis dilahap si jago merah.
Konteks kalimat 1 merupakan contoh kalimat detonasi. Jago merah yang dikatakan dalam kalimat 1 adalah ayam jago yang berwarna kemerahan. Sedangkan konteks kalimat 2, istilah jago merah merujuk pada makna kias yang berarti “api”.
Contoh lain:
  • Hati-hati padanya, anak itu terkenal panjang tangan dilingkungannya.
  • Perkara sengketa itu sudah masuk meja hijau.
  • Ardi benar-benar seperti bintang lapangan yang dielu-elukan penggemarnya.
  • Dengarkan baik-baik perkataan kakekmu, dia telah banyak mengalami asam garam kehidupan.
  • Tidak semua masalah harus dihadapi dengan emosi, sebaiknya gunakan kepala dingin untuk menyelesaikannya.
  • Dian selalu saja dijadikan kambing hitam setiap kali kakaknya terlibat masalah.
  • Sudahlah, aku angkat tangan saja. Sulit sekali menyelesaikan soal fisika ini.
  • Ayah membanting tulang tiap hari agar kau dan adik-adikmu bisa bersekolah.
  • Sebaiknya hati-hati saat bicara dengannya, dia mudah sekali naik pitam.
  • Selama satu bulan ini postingan anak SMA itu menjadi buah bibir yang banyak diperdebatkan.
  • Karena perlakuan ibu tirinya, anak itu akhirnya angkat kaki dari rumahnya sendiri.
  • Usaha bubur ayam yang sudah turun menurun ditekuni keluarganya akhirnya terpaksa gulung tikar.
  • Tidak perlu terlalu dipikirkan, toh semua itu hanya bunga tidur.
  • Apa kau ingin membuatku naik darah?
  • Bagaimana kau ingin sukses jika usahamu hanya setengah jalan begitu?






























INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

Nomor Butir Instrumen
1
2
3
4
Nilai = Jumlah skor






























RUBRIK PENILAIAN DISKUSI (KETERAMPILAN)

Tema                           :
Sub Tema                    :
Sub sub Tema             :
Kelompok                   : ……………..
Kelas /Smt                  : VIII/1
Alokasi Waktu            : 10 menit

No Urut Kategori Skor
1 2 3 4
A KUALITAS
1 Persiapan baik
2 Organisasi jelas
3 Memberikan informasi yang didukung oleh fakta / buku
4 Informasi disampaikan dengan jelas
5 Argumentasi
6 Pernyataan (statement) bersifat persuasif
B ETIKA
1 Menghormati argumentasi teman dan tidak emosional
2 Saling mendengarkan dan merespon
3 Tidak menghina (menyela pembicaraan)
4 Tidak mendominasi pembicaraan
5 Secara aktif ikut terlibat
C LAIN.-LAIN    
1 Cara mengevaluasi atau mengkritik teman
2 Membuat kesimpulan sementara berdasarkan bukti yang disampaikan kedua
Jumlah Keseluruhan
Keterangan: Skor 4: Baik Sekali, Skor 3: Baik, Skor 2: Cukup, Skor 1: Kurang.
KRITERIA:
45 ke atas     = A (Baik Sekali & Berkualitas)
30-44           = B (Baik)
15-29           = C (Cukup)
< 14             = D (Kurang memenuhi syarat)
KOMENTAR:..
…………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………..


RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN (PRESENTASI)

Tema                           :
Sub Tema                    :
Sub sub Tema             :
Kelompok                   : ……………..
Kelas /Smt                  : VIII/1
Alokasi Waktu            : 10 menit

No Nama Peserta didik Kemampuan presentasi 1 – 4 Kemampuan berargumentasi 1 – 4 Kemampuan Menjawab 1 – 4 Penguasaan Materi 1 – 4 Jumlah Nilai
1.
2.
3.
4.
dst

Keterangan :
Skor rentang antara 1 – 4 dengan rincian :
4 = Amat baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Contoh :
Skor diperoleh 14, skor tertinggi 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :
Peserta didik memperoleh nilai :
Sangat Baik     : apabila memperoleh skor  3,20 – 4,00
Baik                 : apabila memperoleh skor  2,80 – 3,19
Cukup             : apabila memperoleh skor  2.40 – 2,79
Kurang            : apabila memperoleh skor kurang  2.40

No comments:

Post a Comment