.mobile .content-outer, .mobile .main-outer , .mobile .post-outer { margin: 0pt auto; }

Tuesday, June 12, 2018

RPP PKN K13 KELAS VII TERBARU 1.4 (Bhineka Tunggal Ika pertemuan ke 4)

RENCANA  PELAKSANAAN  PEMBELAJARAN

(RPP)
BAB 4 ( Pertemuan 4)

Sekolah                                :  SMP NEGERI 160 Jakarta
Mata Pelajaran                    :  Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas/Semester                   :  VII (Tujuh) / 1 (Satu)
Materi Pokok                        :  Keberagaman Suku, Agama, Ras dan Antargolongan dalam Bingkai
Bhineka Tunggal Ika
  • Arti Penting Memahami Keberagaman dalam Bingkai Bhineka tunggal Ika
– Dampak Positif dan Dampak Negatif Keberagaman Masyarakat

Alokasi Waktu                      :  1  pertemuan x 3 jp (120 menit)

  1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menghargai norma-norma, memahami dan melaksanakan tanggung jawab terkait
keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.

  1. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1 1.4   Menghargai norma-norma suku, agama, ras dan antargolongan
dalam bingkai Bhineka Tunggal
Ika secara adil sebagai sesame
ciptaan Tuhan
1.4.1 Bersyukur atas keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia. 1.4.2 Menghargai keberagaman norma, suku, agama, ras, dan antargolongan
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
2 2.4   Menghargai keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan
dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika.
2.4.1 Memiliki keinginan kuat untuk mempelajari keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
2.4.2 Memiliki sikap tidak membedakan teman yang berbeda suku, agama,
dan ras.
3 3.4  Memahami keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan
dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika.
3.4.1 Mendeskripsikan keberagaman masyarakat Indonesia. 3.4.2 Menganalisis faktor penyebab keberagaman masyarakat Indonesia.
3.4.3 Mendeskripsikan keberagaman suku dalam masyarakat Indonesia.
3.4.4 Mendeskripsikan keberagaman ras dalam masyarakat Indonesia.
3.4.5 Menganalisis keberadaan antargolongan dalam masyarakat Indonesia.
3.4.6 Mendeskripsikan makna Bhinneka Tunggal Ika.
3.4.7 Menunjukkan arti penting keberagaman dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika.
4 4.4  Melaksanakan tanggung jawab terkait keberagaman suku, agama,
ras, dan antargolongan dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
4.4.1 Menyusun laporan hasil telaah keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
4.4.2 Menyajikan laporan hasil telaah keberagaman suku, agama, ras, dan
antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.


  1. Materi Pembelajaran

Keberagaman masyarakat Indonesia memiliki dampak positif sekaligus dampak negatif bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Dampak positif memberikan manfaat bagi perkembangan dan kemajuan, sedangkan dampak negatif mengakibatkan ketidakharmonisan bahkan kehancuran bangsa dan negara. Bagi bangsa Indonesia keberagaman suku bangsa, budaya, agama, ras dan antargolongan merupakan kekayaan bangsa yang sangat berharga. Meskipun berbeda-beda suku bangsa, adat istiadat, ras, dan agama kita tetap bersatu dalam perjuangan mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan cita-cita negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.


Keberagaman bukan merupakan unsur perpecahan namun justru yang menciptakan kesatuan bangsa. Kesatuan adalah upaya untuk mempersatukan perbedaan suku, adat istiadat, ras dan agama untuk menjadi satu, yaitu bangsa Indonesia. Tuhan menciptakan manusia dengan berbeda-beda bukan untuk saling bermusuhan melainkan untuk saling mengenal dan bersaudara. Hal tersebut sesuai dengan semboyan negara kita, Bhinneka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika adalah motto atau semboyan bangsa Indonesia.
Dalam buku Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (2012 :196) dimana dalam buku tersebut mengutip pendapat Suhandi Sigit, menyatakan ungkapan Bhinneka Tunggal Ika dapat ditemukan dalam Kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad XIV di masa Kerajaan Majapahit. Dalam kitab tersebut Mpu Tantular menulis ”Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinnêka tunggal ika tan hanadharma mangrwa” (Bahwa agama Buddha dan Siwa (Hindu) merupakan zat yang berbeda, tetapi nilai-nilai kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal. Terpecah belah, tetapi satu jua, artinya tak ada dharma yang mendua). Ungkapan dalam bahasa Jawa Kuno tersebut, secara harfiah mengandung arti bhinneka (beragam), tunggal (satu), ika (itu) yaitu beragam satu itu Semboyan Bhinneka Tunggal Ika terdapat pada lambang negara Republik Indonesia, yaitu Burung Garuda Pancasila. Di kaki Burung Garuda Pancasila mencengkram sebuah pita yang bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika. Katakata tersebut dapat pula diartikan : Berbeda-beda tetapi tetap satu.Bhinneka Tunggal Ika mengandung makna bahwa walaupun bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa, adat-istiadat, ras dan agama yang beraneka ragam namun keseluruhannya merupakan suatu persatuan dan kesatuan.
Penjelmaan persatuan bangsa dan negara Indonesia tersebut disimpulkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 66 tahun 1951 tentang lambang Negara Republik Indonesia, yang diundangkan tanggal 28 Nopember 1951 dan termuat dalam Lembaran Negara Nomor II Tahun 1951. Bhinneka Tunggal Ika mengandung makna meskipun bangsa Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku bangsa, adat istiadat, ras dan agama namun keseluruhannya itu merupakan satu kesatuan, yaitu bangsa dan negara Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia sebagai dasar untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia, dimana kita harus menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari seperti hidup saling menghargai antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa memandang suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, warna kulit dan lainlain.
Tanpa adanya kesadaran sikap dan perilaku untuk mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika pasti akan terjadi perpecahan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena setiap orang hanya akan hanya mementingkan diri atau daerahnya sendiri daripada kepentingan bangsa dan negara.


  1. Metode Pembelajaran
  2. Pendekatan : Saintifik ( Inquairy Learning )
  3. Metode : Diskusi
  4. Model                 : Klarifikasi Nilai-nilai

  1. Media Pembelajaran
  2. Media Pembelajaran: LCD, Netbook, Kitab Suci Alqur,an, Gambar Keberagaman bangsa Indonesia, Perbedaan
kewilayahan, Video perselisihan antar daerah (konplik komunal)
  1. Alat/ Bahan :   Papan tulis, Spidol, Panduan Lagu Nasional

  1. Sumber Pembelajaran
  2. Kitab Suci Alqur’an
  3. Buku Guru dan Buku Siswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Untuk SMP/MTs Kelas VII, Kementerian
Pendidikan dan  Kebudayaan Republik Indonesia 2016;
  1. Internet




  1. Langka-langkah Pembelajaran
      
Pertemuan Keempat (120 menit )
No Kegiatan Proses Pembelajaran Alokkasi Waktu
1 Pendahuluan Persiapan 1
2
Guru menyampaikan ucapan  salam kepada peserta didik Guru menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan diawali pembacaan Alqur’an QS Al-Falaq 5 menit
5 menit
Absensi 3 Guru menanyakan kehadiran peserta didik serta kebersihan  dan kerapihan  kelas , kesiapan  buku tulis  dan sumber belajar 5 menit
Motivasi 4 Guru memberikan motivasi  dengan membimbing siswa untuk menyanyikan lagu wajib nasional  ” Padamu Negeri ” 5 menit
Apersepsi 5

Guru  melakukan tanya  jawab seputar pemahaman peserta didik terhadap Perbedaan Kewilayahan dan Perbedaan Sosial Budaya dan menjajagi pemahaman tentang Dampak positif dan dampak Negatif Keberagaman Masyarakat Indonesia dan  memberikan apresiasi atas jawaban peserta didik 5 menit
6 Guru menyampaikan  kompetensi dasar , indikator pencapaian  kompetensi yang akan dicapai, manfaat pembelajaran, cara penilaian dalam pembelajaran serta peta konsep dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. 5 menit
2 Inti Mengamati 1
2
Guru membimbing peserta didik untuk membagi diri  menjadi 6 kelompok Guru meminta peserta didik mengamati gambar Keberagaman bangsa Indonesia  dan   mencatat hal-hal yang penting atau yang ingin diketahui dalam gambar  tersebut. Guru dapat memberi penjelasan singkat tentang gambar, sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik berkaitan dengan Dampak positif dan dampak Negatif Keberagaman Masyarakat Indonesia 5 menit
10 menit



Menanya 3












4
Guru meminta peserta didik secara kelompok menyusun pertanyaan dari  wacana yang berkaitan dengan Dampak positif dan dampak Negatif Keberagaman Masyarakat Indonesia. Guru  membimbing  peserta didik menyusun pertanyaan  : a. Jelaskan  Keberagaman masyarakat Indonesia memiliki  dampak positif dan dampak
negatif   ! Hal : 99
b. Jelaskan  bahwa  bagi bangsa Indonesia keberagaman   suku, agama, ras dan
antargolongan merupakan kekayaan ! Hal: 99
c. Jelaskan bahwa keberagaman bukan merupakan unsur  perpecahan namun justru
menciptakan kesatuan bangsa  ! Hal : 99
d.Jelaskan  Motto semboyan Bhineka Tunggal Ika dalam Buku  Empat Pilar Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara  ! Hal: 99
e.Jelaskan Motto Semboyan Bhineka Tunggal Ika yang  terdapat dalam Lambang
Negara  Republik Indonesia ! Hal: 100
f. Jelaskan  bahwa makna Bhineka Tunggal Ika sebagai dasar mewujudkan persatuan
dan kesatuan Indonesia ! Hal: 100
Guru mengamati keterampilan peserta didik secara perorangan   dan kelompok   dalam menyusun pertanyaan.
10 menit







Mencari Informasi 5 Guru membimbing peserta didik untuk mencari informasi dengan melakukan kajian dan mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang sudah disusun, juga mencari melalui sumber belajar lain seperti buku referensi lain atau  internet. 15 menit
Mengasosiasi 6 Guru membimbing peserta didik untuk mendiskusikan hubungan atas   berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya 5 menit
Mengomunikasikan 7
8










9


10
Guru membimbing kelompok untuk mempersentasikan  hasil informasi  kelompok Guru mendiskusikan dan membuat kesepakatan tentang tata tertib selama penyajian materi oleh kelompok:
a)  Setiap peserta didik saling menghormati pendapat orang lain.
b)  Mengangkat tangan sebelum memberikan pertanyaanatau menyampaikan
pendapat.
c)  Menyampaikan pertanyaan atau pendapat setelah dipersilahkan oleh guru
(moderator).
d)  Menggunakan bahasa yang sopan saat menyampaikan pertanyaan ata pendapat.
e)  Berbicara secara bergantian dan tidak memotong pembicaraan orang lain.




Guru membimbing sebagai moderator kegiatan penyajian kelompok secara bergantian sesuai tata cara yang disepakati sebelumnya.

Guru memberikan konfirmasi terhadap jawaban peserta didik dalam diskusi, dengan meluruskan jawaban yang kurang tepat dan memberikan  penghargaan bila jawaban benar dengan pujian atau tepuk tangan bersama.
20 menit
3 Penutup Menyimpul Kan 1 Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran
melalui tanya jawab secara klasikal.
5 menit
Refleksi 2





3
Guru melakukan refleksi  pembelajarandengan peserta didik tentang : a. Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari  tentang  Dampak positif dan dampak negatif Keberagaman Indonesia ? b. Sikap apa yang kalian peroleh dan harus dimanifestasikan dalam  kehidupan sehari-
hari dari pembelajaran ini ?
c.  Ketrampilan apa yang kalian peroleh dalam pembelajaran ini ?
d.  Renungkan Kembali  apa yang akan terjadi jika  perbedaan menjadi perpecahan
dalam masyarakat ?
Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil telaah kelompok.
5 menit
Post Test/ Tes Akhir 4 Guru memberikan pertanyaan tes akhir secara tertulis : 1.  Jelaskan dampak positif dari keberagaman masyarakat Indonesia !
2.  Jelaskan  dampak  negattif  dari keberagaman masyarakat
Indonesia !
3.   Apa yang dimaksud dengan kesatuan ?
4.   PP nomor 66 tahun 1951 tentang apa ?
5.   Apa yang dimaksud Bhineka Tunggal Ika  menjadi dasar untuk
mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia ?
10 menit
Penugasan
5
6
Coba amati keberagaman yang ada di lingkungan sekolah, gunakan format pengamatan yang telah disediakan ! Untuk minggu yang akan datang  Bacalah Buku Paket PPKn tentang
“ Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Suku, Agama, Ras dan
Antargolongan “ Hal:       102-106
5 menit


  1. Penilaian Hasil Pembelajaran
  2. Penilaian Kompetensi Sikap
  3. Teknik Penilaian : Pengamatan/Observasi
  4. Prosedur Penilaian :
  5. Instrumen Penilaian
1) Jenis/ Teknik Penilaian                             : Pengamatan Sikap
2) Bentuk Instrumen dan Instrumen             :

  Kelas                : VII (  )
Hari/Tanggal    : Senin/ 29 Agustus 2016
Pertemuan Ke  : 1 (satu)
Materi Pokok    : Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara

No Nama Peserta Didik Aspek Penilaian
Kompetensi Spiritual Kompetensi Sosial
Mensyukuri Pancasila Menghargai Pahlawan Peduli Disiplin Tanggung jawab
1            
2            
3            
4            
5            
6            
7            
8            
9            
10            


        

       3) Pedoman Penskoran
Skor penilaian menggunakan skala 1-4, yaitu :
Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang dinilai.
Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap yang dinilai.
Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai.
Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap yang dinilai.
Jika contoh penilaian terjadi seperti yang ditampilkan di atas, nilai untuk Ani adalah berdasarkan modus
(skor yang paling banyak muncul), yakni 4 atau Sangat Baik.

  1. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
1) Teknik                                     : Observasi Selama Diskusi
2)  Bentuk Instrumen :

  Kelas            : VII (  )
Semester      :  1 (satu)
Materi Pokok : Permunusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
No Nama Peserta Didik Jawaban
Menjawab Saja Mendefinisikan Mendefinisikan dengan  Uraian Mendefinisikan dengan Penjelasan Logis
1 2 3 4
1          
2          
3          
4          
5          
6          

3)  Pedoman Penskoran          :
Penskoran aktivitas diberi skor rentang 1-4, dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria skor diantaranya sebagai
berikut.
Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja.
Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan.
Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian.
Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis.
Nilai = Skor Perolehan × 25

  1. Penilaian Kompetensi Keterampilan
1) Teknik                                     : Observasi Dalam Presentasi
2)  Bentuk Instrumen :

  Materi: Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
No Nama Peserta Didik Kemampuan Bertanya Kemampuan Berargumentasi Memberi Masukan Mengapresiasi
4   3   2   1 4   3   2   1 4   3   2   1 4   3   2   1
1          
2          
3          
4          
5          
6          











3)  Pedoman Penskoran :

No Aspek Penskoran
1 Kemampuan Bertanya Skor 4 apabila selalu bertanya. Skor 3 apabila sering bertanya.
Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya.
Skor 1 apabila tidak pernah bertanya.
2 Kemampuan Berargumentasi Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas. Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas.
Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan tidak jelas.
Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan tidak jelas.
3 Memberi Masukan Skor 4 apabila selalu memberi masukan. Skor 3 apabila sering memberi masukan.
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan.
4 Mengapresiasi Skor 4 apabila selalu memberikan pujian. Skor 3 apabila sering memberikan pujian.
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.

Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist
Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Nilai = Skor Perolehan × 50
2

                Pembelajaran Pengayaan dan Remedial

                         Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan  diberikan  kepada  siswa  yang  telah  menguasai  materi  dan  secara pribadi
sudah  mampu  memahami  dampak positif dan dampak negative keberagaman masyarakat Indonesia Bentuk
pengayaan sebagai berikut:
  1. Guru memberikan tugas untuk  mempelajari  lebih  lanjut tentang materi pokok dari berbagai sumber dan mencatat
hal-hal penting. Selanjutnya menyajikan dalam bentuk laporan tertulis atau membacakan di depan kelas.
  1. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan pembelajaran tutor sebaya.

Remedial
Remedial dilaksanakan untuk siswa yang  belum  menguasai  materi dan belum mampu  memahami  dampak positif dan dampak negative keberagaman masyarakat Indonesia Kegiatan remedial dilakukan dengan  mengulang  materi pembelajaran apabila peserta didik yang sudah tuntas di bawah 75%. Sedangkan apabila peserta didik yang sudah tuntas lebih dari 75% maka kegiatan remedial dilakukan dengan :
(1)  Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum tuntas,
(2)  Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas,
(3)  Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan. Perlu diperhatikan bahwa materi yang diulang atau dites kembali
adalah materi pokok atau keterampilan yang berdasarkan analisis belumdikuasai oleh peserta didik.      Kegiatan
remedial  bagi  kompetensi  sikap  dilakukan  dalam  bentuk  pembinaan  secara  holistis,  yang  melibatkan  guru
bimbingan konseling dan orang tua.

Interaksi Guru dan Orang Tua
Interakasi guru dengan orang tua sebagai berikut;
  1. Guru meminta kerjasama dengan orang tua untuk mendampingi peserta didik mempersiapkan sosiodrama.
  2. Guru meminta peserta didik memperlihatkan hasil pekerjaan yang telah dinilai/ dikomentari guru kepada orang
tuanya. Kemudian orang tua mengomentari hasil pekerjaan siswa. Orang tua dapat menuliskan apresiasi kepada
anak sebagai bukti perhatian mereka agar anak senantiasa meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
.    Hasil penilaian yang telah diparaf guru dan orang tua kemudian disimpan dan menjadi portofolio siswa.

No comments:

Post a Comment