.mobile .content-outer, .mobile .main-outer , .mobile .post-outer { margin: 0pt auto; }

Tuesday, June 12, 2018

RPP PKN K13 KELAS VII TERBARU 1.2 (Bhineka Tunggal Ika Pertemuan kedua)

RENCANA  PELAKSANAAN  PEMBELAJARAN

(RPP)
BAB 4 ( Pertemuan 2)
 
Sekolah                                :  SMP NEGERI 160 Jakarta
Mata Pelajaran                    :  Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas/Semester                   :  VII (Tujuh) / 1 (Satu)
Materi Pokok                        :   Keberagaman Suku, Agama, Ras dan Antargolongan dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika
  • Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia
– Keberagaman Agama dan Kepercayaan, Ras dan Antargolongan

Alokasi Waktu                      :  1  pertemuan x 3 jp (120 menit)

  1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menghargai norma-norma, memahami dan melaksanakan tanggung jawab terkait
keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.

  1. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1 1.4   Menghargai norma-norma suku, agama, ras dan antargolongan
dalam bingkai Bhineka Tunggal
Ika secara adil sebagai sesame
ciptaan Tuhan
1.4.1 Bersyukur atas keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia. 1.4.2 Menghargai keberagaman norma, suku, agama, ras, dan antargolongan
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
2 2.4   Menghargai keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan
dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika.
2.4.1 Memiliki keinginan kuat untuk mempelajari keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
2.4.2 Memiliki sikap tidak membedakan teman yang berbeda suku, agama,
dan ras.
3 3.4  Memahami keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan
dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika.
3.4.1 Mendeskripsikan keberagaman masyarakat Indonesia. 3.4.2 Menganalisis faktor penyebab keberagaman masyarakat Indonesia.
3.4.3 Mendeskripsikan keberagaman suku dalam masyarakat Indonesia.
3.4.4 Mendeskripsikan keberagaman ras dalam masyarakat Indonesia.
3.4.5 Menganalisis keberadaan antargolongan dalam masyarakat Indonesia.
3.4.6 Mendeskripsikan makna Bhinneka Tunggal Ika.
3.4.7 Menunjukkan arti penting keberagaman dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika.
4 4.4  Melaksanakan tanggung jawab terkait keberagaman suku, agama,
ras, dan antargolongan dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
4.4.1 Menyusun laporan hasil telaah keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
4.4.2 Menyajikan laporan hasil telaah keberagaman suku, agama, ras, dan
antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.


  1. Materi Pembelajaran

Kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia diperlukan oleh bangsa lain. Hal inilah yang membuat para pedagang dari   bangsa-bangsa lain banyak berdatangan. Selain berdagang, mereka juga menyebarkan ajaran agama. Ajaran agama Hindu dan Budha dibawa oleh bangsa India yang sudah lama berdagang dengan Indonesia. Ajaran agama Islam dibawa oleh pedagang Gujarat dan Parsi sekitar abad ke- 13. Kedatangan bangsa Eropa membawa ajaran agama Kristen dan Katolik, sedangkan  pedagang dari Cina menganut agama Kong Hu Chu. Berbagai ajaran agama diterima oleh bangsa Indonesia karena masyarakat  sudah mengenal kepercayaan seperti animisme dan dinamisme. Agama mengajarkan kepada umatnya agar berbuat baik dan  benar. Melakukan kebaikan dan    menegakkan kebenaran adalah perintah Tuhan yang wajib dilaksanakan.







Kesadaran beragama  merupakan perwujudan keyakinan manusia m erhadap keberadaan Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai pelajar, wajib mempunyai  sikap taat dalam beragama, yaitu dengan menjalankan segala  perintah ajaran agama dan menjauhi semua larangan agama yang dianutnya. Dalam pergaulan sehari-hari, tentu kaliansering menjumpai keberagaman agama. Adanya keragaman agama tidak boleh menjadi penghambat dalam pergaulan. Setiap pelajar harus mengembangkan sikap toleran, hormat menghormati, dan bekerja sama antarpemeluk agama serta kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terwujud kerukunan hidup.
Pada dasarnya, manusia diciptakan dalam kelompok ras yang berbedabeda yang merupakan hak   mutlak Tuhan Yang Maha Esa. Istilah Ras berasal dari bahasa Inggris, race. Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008  tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, menyebutkan bahwa ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik dan garis keturunan. Setiap manusia memiliki perbedaan ras dengan manusia lainnya karena adanya perbedaan ciri- ciri fisik, seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk muka, ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata, dan ciri fisik yang lain.
Pada dasarnya, manusia diciptakandalam kelompok ras yang berbedabeda Masyarakat Indonesia  memiliki keberagaman ras. Hal ini disebabkan oleh kedatangan  bangsa asing ke wilayah Indonesia, sejarah penyebaran ras di dunia, serta letak dan kondisi geografis wilayah Indonesia. Beberapa ras yang ada dalam masyarakat Indonesia antara lain ras Malayan- Mongoloid yang ada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa  Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi. Kedua adalah ras Melanesoid yang mendiami daerah Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Ketiga adalah ras Asiatic Mongoloid seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea. Ras ini tersebar di seluruh   Indonesia. Terakhir adalah ras Kaukasoid, yaitu orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika.  Kondisi masyarakat   Indonesia yang memiliki keberagaman ras berpotensi menimbulkan konflik yang  tidak hanya merugikan kelompok-kelompok  masyarakat tetapi juga merugikan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Oleh karena itu, setiap warga negara harus menjunjung tinggi rasa persaudaraan, kekerabatan, dan persahabatan sehingga terwujud perdamaian. Hal itu sesuai dengan Sila kedua Pancasila, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab bahwa bangsa Indonesia menjungjung tinggi harkat dan martabat manusia tanpa membeda-bedakan ras. Manusia hidup bukan hanya dalam keberagaman suku, agama, dan ras, tetapi juga dalam keberagaman masyarakat.
Keberagaman masyarakat di Indonesia dapat dilihat dari struktur masyarakatnya. Struktur  masyarakat Indonesia menurut Syarif Moeis (2008) ditandai dengan dua ciri atau dua titik pandang. Pertama, secara horizontal ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, agama, adat istiadat, dan kedaerahan. Secara vertikal, ditandai  dengan adanya lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam Dalam sosiologi, adanya lapisan dalam masyarakat itu disebut ”Social Stratification” atau biasa disebut  dengan kelas sosial. Adanya perbedaan kelas dalam lapisan masyarakat menyebabkan terjadinya  penggolongan kelas-kelas secara bertingkat. Hal itu diwujudkan dalam kelas tinggi, kelas sedang, dan kelas rendah dengan ditandai oleh adanya  ketidakseimbangan dalam pembagian hak dan kewajiban individu dan kelompok di dalam suatu sistem sosial. Dengan demikian, dalam kelas sosial terdapat pengolongan manusia secara bertingkat atas dasar kedudukan atau status sosial sehingga menyebabkan perbedaan antara hak dan kewajiban (file.upi.edu).
Selain dilihat dari lapisan masyarakat atau kelas sosial, keberagaman masyarakat ditandai adanya  segmentasi dalam bentuk kelompok-kelompok yang memiliki kebudayaan yang berbeda satu sama  lain. Kelompok-kelompok tersebut dapat berupa kesatuan-kesatuan sosial dan organisasi  kemasyarakatan. Adanya kelas sosial dan kesatuan sosial membentuk golongan-golongan di masyarakat. Setiap golongan terdiri dari atas dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan satu  sama lain dalam sebuah struktur.
Sebagai negara yang memiliki keberagaman, adanya penggolongan dalam kehidupan masyarakat di   Indonesia merupakan suatu kewajaran. Namun, keberadaan golongan-golongan dalam masyarakat dapat menyebabkan terjadinya konflik. Hal ini dapat muncul apabila muncul perasaan etnosentrisme  yang menganggap hanya kelompok atau golongannya saja yang paling baik dan sempurna, sementera golongan lainnya dianggap banyak memiliki kekurangan.Keberagaman antargolongan tidak boleh menyebabkan terjadinyaperselisihan dan perpecahan di masyarakat.
Adanya keberagaman antargolongan harus menjadi pendorong terwujudnya persatuan   dan kesatuan bangsa, dan pendorong tumbuhnya kesadaran setiap warga negara akan pentingnya pergaulan demi memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa misalnya golongan kelas tinggi  membantu golongan kelas rendah. Oleh karena itu, ciri golongan tidak ditonjolkan demi kepentingan   nasional. Meskipun berbeda-beda golongan namun seluruh warga negara hidup dalam satu ikatan  yang kuat, tanah air Indonesia. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang merupakan ciri bangsa  Indonesia harus selalu dilestarika n dan dijadikan dasar bagi persatuan dan kesatuan bangsa.


  1. Metode Pembelajaran
  2. Pendekatan : Saintifik
  3. Metode : Diskusi
  4. Model                 : Discovery Learning/ Refleksi Nilai-nilai Luhur Pancasila







  1. Media Pembelajaran
  2. Media Pembelajaran: LCD, Netbook, Kitab Suci Alqur,an, Gambar Tempat ibi Indonesadah agama di Indonesia, Kemajemukan ras dalam lingkungan pelajar di Indonesia,
  3. Alat/ Bahan :   Papan tulis, Spidol, Panduan Lagu Nasional

  1. Sumber Pembelajaran
  2. Kitab Suci Alqur’an
  3. Buku Guru dan Buku Siswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Untuk SMP/MTs Kelas VII, Kementerian
Pendidikan dan  Kebudayaan Republik Indonesia 2016;
  1. Internet

  1. Langka-langkah Pembelajaran
      
Pertemuan Kedua (120 menit)
No Kegiatan Proses Pembelajaran Alokkasi Waktu
1 Pendahuluan Persiapan 1
2
Guru menyampaikan ucapan  salam dan selamat kepada peserta didik Guru menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan diawali pembacaan Alqur’an QS Al-Ikhlas 5 menit
5 menit
Absensi 3 Guru menanyakan kehadiran peserta didik serta kebersihan  dan kerapihan  kelas , kesiapan  buku tulis  dan sumber belajar 5 menit
Motivasi 4 Guru memberikan motivasi  dengan membimbing siswa untuk menyanyikan lagu wajib nasional  ” Hari Merdeka” 5 menit
Apersepsi 5

Guru  melakukan tanya  jawab seputar pemahaman peserta didik tentang Faktor penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia dan menjajagi pemahaman tentang Keberagaman Agama dan kepercayaan, Ras dan Antargolongan dan  memberikan apresiasi atas jawaban peserta didik 5 menit
6 Guru menyampaikan  kompetensi dasar , indikator pencapaian  kompetensi yang akan dicapai, manfaat pembelajaran, cara penilaian dalam pembelajaran serta peta konsep dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. 5 menit
2 Inti Mengamati 1
2
Guru membimbing peserta didik untuk membagi diri  menjadi 6 kelompok Guru meminta peserta didik mengamati gambar  Tempat Ibadah dan kemajemukan ras pelajar di Indonesia dan   mencatat hal-hal yang penting atau yang ingin diketahui dalam gambar  tersebut. Guru dapat memberi penjelasan singkat tentang gambar, sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik berkaitan dengan Keberagaman Agama dan kepercayaan, Ras dan Antargolongan 5 menit
10 menit



Menanya 3




















4
Guru meminta peserta didik secara kelompok menyusun pertanyaan dari  wacana yang berkaitan dengan Keberagaman Agama dan kepercayaan,Ras dan antargolongan. Guru  membimbing  peserta didik menyusun pertanyaan  : a. Jelaskan bahwa ajaran agama masuk ke Indonesia dibawa oleh
bangsa asing yang datang ke Indonesia ! Hal:91
b. Jelaskan  bahwa dalam pergaulan sehari-hari sering menjumpai
keberagaman  beragama , dan  sikap apa yang harus
dikembangkan ! Hal: 91
c.Jelaskan  bahwa pada dasarnya  manusia diciptakan dalam
kelompok ras yang berbeda-beda ! Hal:93
d.Jelaskan  bahwa  kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki
keberagaman ras  berpotensi  menumbulkan konplik ! Hal: 94
e.Jelaskan  Struktur masyarakat Indonesia  menurut Syarif Moeis !
Hal: 95
f.Jelaskan  bahwa keberagaman antar golongan tidak boleh
menyebabkan  terjadinya  perselisihan dan perpecahan dalam
masyarakat ! Hal : 96




Guru mengamati keterampilan peserta didik secara perorangan   dan kelompok   dalam menyusun pertanyaan.
10 menit







Mencari Informasi 5 Guru membimbing peserta didik untuk mencari informasi dengan melakukan kajian dan mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang sudah disusun, juga mencari melalui sumber belajar lain seperti buku referensi lain atau  internet. 15 menit
Mengasosiasi 6 Guru membimbing peserta didik untuk mendiskusikan hubungan atas   berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya 5 menit
Mengomunikasikan 7

8







9

10
Guru membimbing kelompok untuk mempersentasikan  hasil informasi  kelompok Guru mendiskusikan dan membuat kesepakatan tentang tata tertib selama penyajian materi oleh kelompok:
a)  Setiap peserta didik saling menghormati pendapat orang lain.
b)  Mengangkat tangan sebelum memberikan pertanyaanatau menyampaikan
pendapat.
c)  Menyampaikan pertanyaan atau pendapat setelah dipersilahkan oleh guru
(moderator).
d)  Menggunakan bahasa yang sopan saat menyampaikan pertanyaan ata pendapat.
e)  Berbicara secara bergantian dan tidak memotong pembicaraan orang lain.
Guru membimbing sebagai moderator kegiatan penyajian kelompok secara bergantian sesuai tata cara yang disepakati sebelumnya.
Guru memberikan konfirmasi terhadap jawaban peserta didik dalam diskusi, dengan meluruskan jawaban yang kurang tepat dan memberikan  penghargaan bila jawaban benar dengan pujian atau tepuk tangan bersama.
20 menit
3 Penutup Menyimpul Kan 1 Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya jawab secara klasikal. 5 menit
Refleksi 2



3
Guru melakukan refleksi  pembelajarandengan peserta didik tentang : a. Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari  tentang  Keberagaman Agama dan kepercayaan,Ras dan antargolongan. ? b. Sikap apa yang kalian peroleh dan harus dimanifestasikan dalam  kehidupan sehari-
hari dari pembelajaran ini ?
c.  Ketrampilan apa yang kalian peroleh dalam pembelajaran ini ?
d.  Renungkan Kembali  apa yang akan terjadi  jika di Indonesia tidak ada kerukunan antarumat beragama ?
Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil telaah kelompok.
5 menit
Post Test/ Tes Akhir 4 Guru memberikan pertanyaan tes akhir secara tertulis : 1. Sebutkan 6(enam) agama yang ada di Indonesia !
2. Sebutkan bangsa asing pembawa agama dan agama yang dibawanya ke Indonesia !
3. UU No 40 Tahun 2008 tentang apa ?
4. Sebutkan 4(empat) ras yang ada di Indonesia !
5. Apa yang dimaksud dengan Social Stratification ?
10 menit
Penugasan
5


6
Coba amati  perbedaan golongan di sekitar kalian, seperti di kelurahan! Uraian antargolongan tersebut seperti kedudukan/jabatan di masyarakat, pendidikan, organisasi kemasyarakatan, pembagian pekerjaan dan sebagainya ! Untuk minggu yang akan datang  Bacalah Buku Paket PPKn tentang “ Arti penting memahami keberagaman dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika  “ halaman :98 5 menit


  1. Penilaian Hasil Pembelajaran
  2. Penilaian Kompetensi Sikap
  3. Teknik Penilaian : Pengamatan/Observasi
  4. Prosedur Penilaian :











  1. Instrumen Penilaian
1) Jenis/ Teknik Penilaian                             : Pengamatan Sikap
2) Bentuk Instrumen dan Instrumen             :

  Kelas                : VII (  )
Hari/Tanggal    : Senin/ 29 Agustus 2016
Pertemuan Ke  : 1 (satu)
Materi Pokok    : Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara

No Nama Peserta Didik Aspek Penilaian
Kompetensi Spiritual Kompetensi Sosial
Mensyukuri Pancasila Menghargai Pahlawan Peduli Disiplin Tanggung jawab
1            
2            
3            
4            
5            
6            
7            
8            
9            
10            


         3) Pedoman Penskoran
Skor penilaian menggunakan skala 1-4, yaitu :
Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang dinilai.
Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap yang dinilai.
Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai.
Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap yang dinilai.
Jika contoh penilaian terjadi seperti yang ditampilkan di atas, nilai untuk Ani adalah berdasarkan modus
(skor yang paling banyak muncul), yakni 4 atau Sangat Baik.

  1. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
1) Teknik                                     : Observasi Selama Diskusi
2)  Bentuk Instrumen :

  Kelas            : VII (  )
Semester      :  1 (satu)
Materi Pokok : Permunusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
No Nama Peserta Didik Jawaban
Menjawab Saja Mendefinisikan Mendefinisikan dengan  Uraian Mendefinisikan dengan Penjelasan Logis
1 2 3 4
1          
2          
3          
4          
5          
6          

3)  Pedoman Penskoran          :
Penskoran aktivitas diberi skor rentang 1-4, dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria skor diantaranya sebagai
berikut.
Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja.
Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan.
Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian.
Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis.
Nilai = Skor Perolehan × 25







  1. Penilaian Kompetensi Keterampilan
1) Teknik                                     : Observasi Dalam Presentasi
2)  Bentuk Instrumen :

  Materi: Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
No Nama Peserta Didik Kemampuan Bertanya Kemampuan Berargumentasi Memberi Masukan Mengapresiasi
4   3   2   1 4   3   2   1 4   3   2   1 4   3   2   1
1          
2          
3          
4          
5          
6          


3)  Pedoman Penskoran          :

No Aspek Penskoran
1 Kemampuan Bertanya Skor 4 apabila selalu bertanya. Skor 3 apabila sering bertanya.
Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya.
Skor 1 apabila tidak pernah bertanya.
2 Kemampuan Berargumentasi Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas. Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas.
Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan tidak jelas.
Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan tidak jelas.
3 Memberi Masukan Skor 4 apabila selalu memberi masukan. Skor 3 apabila sering memberi masukan.
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan.
4 Mengapresiasi Skor 4 apabila selalu memberikan pujian. Skor 3 apabila sering memberikan pujian.
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.

Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist
Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Nilai = Skor Perolehan × 50
2


                Pembelajaran Pengayaan dan Remedial

                         Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan  diberikan  kepada  siswa  yang  telah  menguasai  materi  dan  secara pribadi
sudah  mampu  memahami  Keberagaman agama dan kepercayaan, ras dan antargolongan.  Bentuk  pengayaan
sebagai berikut:
  1. Guru memberikan tugas untuk  mempelajari  lebih  lanjut tentang materi pokok dari berbagai sumber dan mencatat
hal-hal penting. Selanjutnya menyajikan dalam bentuk laporan tertulis atau membacakan di depan kelas.
  1. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas  dengan pembelajaran tutor sebaya.

Remedial
Remedial dilaksanakan untuk siswa yang  belum  menguasai  materi dan belum mampu  memahami  Keberagaman agama , dan kepercayaan, ras dan antargolongan Kegiatan remedial dilakukan dengan  mengulang  materi pembelajaran apabila peserta didik yang sudah tuntas di bawah 75%. Sedangkan apabila peserta didik yang sudah tuntas lebih dari 75% maka kegiatan remedial dilakukan dengan :






(1)  Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum tuntas,
(2)  Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas,
(3)  Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan. Perlu diperhatikan bahwa materi yang diulang atau dites kembali
adalah materi pokok atau keterampilan yang berdasarkan analisis belumdikuasai oleh peserta didik.      Kegiatan
remedial  bagi  kompetensi  sikap  dilakukan  dalam  bentuk  pembinaan  secara  holistis,  yang  melibatkan  guru
bimbingan konseling dan orang tua.

Interaksi Guru dan Orang Tua
Interakasi guru dengan orang tua sebagai berikut;
  1. Guru meminta kerjasama dengan orang tua untuk mendampingi peserta didik mempersiapkan sosiodrama.
  2. Guru meminta peserta didik memperlihatkan hasil pekerjaan yang telah dinilai/ dikomentari guru kepada orang
tuanya. Kemudian orang tua mengomentari hasil pekerjaan siswa. Orang tua dapat menuliskan apresiasi kepada
anak sebagai bukti perhatian mereka agar anak senantiasa meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
.    Hasil penilaian yang telah diparaf guru dan orang tua kemudian disimpan dan menjadi portofolio siswa.

No comments:

Post a Comment